Beberapa tahun lalu, warga dari salah satu desa di Lamongan digegerkan berita meninggalnya Ratih ( nama Samaran ) . Ketika itu jasad Janda beranak dua itu menghitam. Adakah itu terkait dengan kebiasaannya meremehkan shalat hanya takut dandanannya rusak ? berikut kisahnya ……
***
Semua warga tampak kaget ketika melihat kenyataan tersebut, namun hal itu merupakan pelajaran yang cukup berarti bagi mereka. Khususnya para perempuan yang suka berdandan dan bahkan rela meninggalkan shalatnya gara-gara takut dandanannya rusak.
Kisah ini bermula ketika Ratih hendak pergi ke rumah salah satu kerabatnya yang sedang melaksanakan pesta pernikahan. Pesta Pernikahan itu rencananya akan dilakukan sekitar 19.00 WIB. Namun, sejak menjelang matahari tenggelam , Ratih sudah mandi dan mulai mempersiapkan baju dan peralatan dandannya.
Sehabis mandi, Janda beranak dua itupun berdandan habis-habisan. Seusai Azan Magrib, salahsatu anaknya masuk keruangannya “ Ibu udah Sholat , kok udah berdandan ? “ Tanya salahsatu anak gadisnya tersebut “ Udah ah, jangan berisik ! “ terang ratih. Ia pun kemudian melanjutkan merias wajah dan rambutnya. Ia tak peduli pada peringatan anaknya untuk sholat.
Tak ada yang tahu pasti apa yang sebenarnya terjadi pada Ratih, sebelumnya ia berjanji pada anaknya untuk menjemputnya sepulang dari undangan pernikahan tersebut, tapi hingga menjelang tengah malam, Ratih pun ternyata tak kunjung datang juga.Akhirnya kedua anaknya yang ada di rumah bibinya merasa panik dan mereka ingin pulang ke rumahnya. Namun mereka minta ditemani bibinya. Akhirnya mereka bertiga datang ke rumah Ratih dan ternyata pintunya tidak terkunci, mereka pikir Ratih sudah datang. “ Awalnya saya mengira Ratih sudah datang, mungkin masih ganti baju atau lagi mandi, jadi saya antar anak-anaknya didepan pintu saja. “ ucap barirah, saudara sepupu ratih. Namun beberapa langkah dari rumah Ratih, Barirah tiba-tiba mendengar suara jeritan kedua anak Ratih. Ternyata kedua anak Ratih menangis histeris, sambil berusaha membangunkan Ratih yang tergeletak di depan meja riasnya, dilihatnya tampak beberapa alat rias masih ia genggam. Tak ada darah ataupun tanda-tanda kekerasan di tubuh Ratih, tapi matanya tampak membelalak dan ia sudah tak bernyawa lagi.
WAJAH MENGHITAM
“ Inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun,” ucap barirah seketika. Ia pun langsung memanggil beberapa tetangga untuk membantunya mengangkat tubuh Ratih yang tergeletak di lantai, sekaligus ia memastikan apakah Ratih benar-benar meninggal dunia atau tidak.
Jenazah Ratih pun langsung diurus malam itu juga, mulai dari memandikan, mengkafani, hingga menyalatinya. Semuanya berjalan normal-normal saja. Tapi, Jenazah itu tidak bisa dikuburkan malam itu karena terkendala di penerangan di area pemakaman. Akhirnya keluarganya pun memutuskan untuk menguburkan Jenazahnya keesokan harinya.
Pada Saat Proses penguburan jenazah itulah ada beberapa keanehan yang tampak dimata warga. Mulai dari Jenazah yang cukup berat hingga harusdiangkat oleh sebelas orang, sampai pada proses penguburan Jenazahnya “ Jenazahnya itu katanya berat sekali, itu kata suamiku yang ikut mengangkat Jenazahnya “ terang barirah.
Namun yang paling aneh, ketika jenazah tiba di bibir liang lahat dan hendak dipindahkan ke dalam lubang kuburan , Jenazah itu tiba-tiba lepas dari genggaman orang-orang yang mengangkatnya karena Jenazahnya yang cukup berat. Akhirnya Jenazah itupun jatuh dan beberapa warga ada di dalam kubur hendak menangkapnya, namun mereka tak kuat, akhirnya sebagian dari kafan Jenazah tertarik hingga sebagian tubuhnya terbuka cukup jelas.
“ Astagfirullah…” seru beberapa warga secara spontan ketika melihat tubuh Jenazah yang ketika hidupnya putih mulus, ternyata hitam mengkilat seperti terbakar, bahkan sebagian wajahnya yang terlihat pun tampak hitam lebam. “ Orang-orang langsung kaget dan tampak tertegun sebentar melihat wajah Ratih yang hitam , padahal ia orangnya putih “ terang Barirah.
ENGGAN SHALAT
Menurut penuturan Barirah yang ia dapat dari cerita anak-anaknya, ternyata selama hidupnya, Ratih memang kerap suka sekali berdandan, padahal ia tidak punya suami. Bahkan, kadang dandanannya berlebihan. Disamping itu Ratih kerap kali bersikap genit pada laki-laki dan suka menggodanya pula. Bahkan tak sedikit laki-laki yang sudah berjalan bersamanya, namun tak satupun dari mereka yang mau menikahinya.
Bahkan, yang lebih parah lagi, Ratih ternyata tidak pernah melakukan Shalat, bahkan sangat jarang anak-anaknya melihat Ratih melakukan Shalat . “ Ya nggak tahu , padahal sebelumnya ia tak pernah begitu, ia biasa saja shalat dan puasa, tapi sejak beberapa tahun terakhir ini, dia memang agak berlebihan sikapnya pada laki-laki.” Terang Barirah.
Tidak hanya itu, pada suatu ketika dalam sebuah perjalanan rombongan, ketika semua orang berhenti untuk shalat, Ratih malah diam saja di mobil “ Ayo bu..,Kita shalat dulu.” Ajak anak Ratih yang masih di bangku SMP itu, “ udah..,kamu aja duluan, entar ibu susah dandannya lagi .” ucap Ratih pada anaknya.
Selama ini anak-anak ratih memang lebih dekat dengan Barirah karena setiap harinya Ratih pergi Bekerja. Dan dari Barirahlah ia mendapatkan pendidikan agama. Sementara Ratih asyik bekerja dan berdandan berjalan-jalan dengan temannya.
“Mungkin karena itulah , Ratih meninggal dunia wajahnya hitam dan tampak mengerikan, ini mungkin pelajaran buat kita semua . semoga saja dosa-dosanya diampuni .” terang Barirah.
Wallahu a’lam Bissawab.
Semoga cerita ini bisa dijadikan Pelajaran dan Renungan Buat kita Semua…
Dari Admin..
“ Kematian adalah sebuah ketetapan, Jika telah datang waktunya, tak satupun makhluk mampu menangguhkannya. SUDAHKAN KITA MEMPERSIAPKAN DIRI UNTUK MENYAMBUTNYA ???
sumber : majalah Hikmah
Rela Tinggalkan Sholat Gara-gara Takut Dandanannya Rusak
Posted By: Achmad Fauzi - 20.50
Filled Under
Cerita
Cerita Islam
Dunia wanita
Kisah Hikmah
About Achmad Fauzi
Hi, I am Achmad Fauzi Ghazali. A webdesigner, blogspot developer and UI designer. I am a certified Themeforest top contributor and popular at JavaScript engineers. We have a team of geeks and professinal programmers, developers work together and make unique blogger templates.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar