Syeikh Hasan Al-Bashari, siapa yang tak mengenal tokoh ulama dan sufi di penghujung abad pertama ini? Beliau tinggal bertetangga dengan seorang Nasrani. Apartemen si Nasrani di atas dan beliau di bawah. Bertahun-tahun mereka bertetangga, belum pernah si Nasrani datang bertandang ke apartemen Syeikh Hasan. Baru ketika Syeikh Hasan jatuh sakit, si Nasrani datang menjenguk.
Ketika menjenguk itulah, si Nasrani baru tahu betapa sederhana kehidupan Syeikh Hasan yang sangat terkenal kebesarannya itu. Tapi yang lebih menarik perhatian si Nasrani adalah adanya sebuah baskom berisi air keruh yang terletak di dekat bale-bale tempat tidur Syeikh Hasan. Apalagi ketika ada tetesan air jatuh tepat dari atas baskom. Spontan si Nasrani teringat kamar mandinya di atas. Dengan ragu-ragu si Nasrani pun bertanya: “Syeikh, ini baskom apa?’
“Ah baskom itu, sekedar penampung tetesan air;” jawab Syeikh wajar-wajar saja, “Setiap kali penuh baru saya buang.”
“Sudah berapa lama Syeikh melakukan ini?” tanya si Nasrani lagi dengan suara gemetar, “maksud saya menampung tetesan air dari atas ini?”
“Ya, kurang-lebih sudah dua puluh tahun;” jawab Syeikh kalem, “jadi sudah terbiasa.”
Mendengar itu, si Nasrani langsung menyatakan syahadat. Mengakui Tuhan dan Rasul-nya Syeikh Hasan Al-Bashari, Allah swt dan Nabi Muhammad saw.
----------------
Jgan Lupa Di koment
and Share ya..
Masuk Islam Gara-gara Melihat Baskom
Posted By: Achmad Fauzi - 20.24
Filled Under
Cerita Islam
Cerita Mengharukan
Kisah Hikmah
About Achmad Fauzi
Hi, I am Achmad Fauzi Ghazali. A webdesigner, blogspot developer and UI designer. I am a certified Themeforest top contributor and popular at JavaScript engineers. We have a team of geeks and professinal programmers, developers work together and make unique blogger templates.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Untuk apa sehari hari pakai peci, sarung, dan baju koko? Toh itu hanya topeng belaka.
BalasHapusUntuk apa setiap hari belajar untuk mendalami agama? Toh gak bisa diterapkan dalam hati dan akhlakmu.
Untuk apa paham dalam pengetahuan agama? Toh kamu sering melanggarnya.
Untuk apa menulis dan berbagi soal agama? Toh kamu ga pernah berkaca atas perilakumu.
Tulisanmu bermanfaat tapi jika mengetahui hati busuk sang penulis itu sangat menjijikkan.