Pasar Batik Trusmi |
Arif pun berani mengatakan bahwa proyek itu tanpa perencanaan yang matang. “Aparatnya juga tidak canggih. Ini menyebabkan prosesnya sangat berjalan lambat,” ujarnya. Dia pun meminta instansi terkait yang berhubungan dengan pembangunan Pasar Batik agar lebih konsen sehingga cepat menuntaskannya. Komisi II sendiri akan terus melakukan pengawasan, sehingga pembangunannya segera tuntas dan bisa dimanfaatkan.
Sementara Kasi Bangunan dan Gedung Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kabupaten Cirebon, Yedi Adipriyatna SSos, mengatakan, akhir tahun 2011 telah dilaksanakan pembangunan tahap I Blok C. Namun karena ada beberapa alasan, pembangunan tahap blok C ini tidak bisa dituntaskan hingga waktu yang telah ditentukan. Awal pembangunan tahap ini menelan anggaran Rp6 miliar. Dan karena tak bisa kejar deadline, ada sisa uang yang belum terpakai senilai Rp600 juta. Uang sisa itu kini dipakai untuk penyelasaian pembangunan Pasar Batik.
Berdasarkan site plan, penyelesain pembangunan harusnya pertengahan September hingga akhir Desember. Tapi karena terjadi persoalan dan kendala, sepertinya pihaknya akan memohon perpanjangan waktu. Apalagi peralatan yang akan dipakai untuk pembangunan pasar kini dipinjamkan untuk proyek Sport Centre Watubelah. “Kita masih berjalan, karena kemarin alatnya dipakai dulu. Mungkin akan mengajukan perpanjangan waktu. Tapi waktu dua minggu lalu sudah 55 persen selesai, dan mungkin sekarang sudah 75 persen,” ungkapnya.
Sementara salah satu perajin batik asal Desa Penembahan, Kecamatan Plered, H Edi Baredi, menginginkan agar pembangunan pasar segera dirampungkan. Edi mengatakan, masyarakat dan perajin batik sudah menunggu-nunggu tuntasnya pasar tersebut. “Pembangunan ini sudah tahunan, saya sangat setuju dan menginginkan agar segera rampung. Kasihan kepada perajin kecil, sudah lama mengharapkan itu,” katanya.
Masih menurut Edi Baredi, proyek ini harus bermanfaat untuk para perajin batik. Pasar itu juga nanti harus menjadi pusat pengembangan batik. Artinya, sambung dia, tak hanya sebagai pusat bisnis batik, tapi sekaligus menjadi tempat sentral untuk melestarikan batik. (via)
terima kasih banyak untuk berbagi informasi, Semoga Tuhan memberikan yang terbaik buat Kita Semua
BalasHapus